![]() ![]() ![]() ![]() |
Surat Dari Melati (Annisa Dewi)
Rabu, 16 April 2014 | <
$BlogItemDateTime$> | >0 star
Terlalu banyak pertanyaan yang tak bisa ku ungkapkan. Mungkin semua ini terlalu tabu untuk di bicarakan. Zaman dimana perempuan telah pantas mendapatkan hak yang semestinya. Tapi apa? Aku hanyalah sekelopak bunga yang tidak akan tumbuh tingi tanpa tangkainya. Aku selalu menuruti apa yang kedua orang tuaku mau. Mengikuti semua perkataan mereka sampai pada akhirnya aku lelah untuk sealu ditopang. Aku wanita. Aku ingin melakukan apa yang aku inginkan. Aku ingin semua orang tau, bahwa aku bukanlah kelopak kuncup seperti yang mereka lihat. Aku ingin mekar, semerbak dan mewangi. Aku ingin hidupku bebas, aku ingin terus meneruskan pendidikan. Tidak seperti ini. Aku memang menghormati orang tuaku, bahkan sangat! Tapi untuk dinikahkan dengan orang yang bahkan aku tak pernah mengenalnya, kurasa itu semua berlebihan. Mengapa mereka tak membiarkanku membuka sayapku selebar mungkin? Mengapa mereka malah mematahkan sayap itu hingga hancur hampir tak bersisa? Aku tak tahu bagaimana cara yang tepat agar aku dapat mengungkapkan semua perasaan ini dan membuat mereka tahu bagaimana perasaanku yang sebenarnya. Disini aku hanya bisa menangis dan menahan teriakanku di dalam hati yang pilu ini. Sungguh aku hanya ingin mereka semua mengerti, bahwa ini bukanlah waktu yang tepat untuk menuruti apa yang mereka putuskan. Jika bisa ku berharap kumohon pak,bu, izinkanlah anak perempuanmu ini menempuh jalan yang yang ia mau.Label: Cerpen |